Teruntuk kalian yang suka sekali searching All About BTS ini aku terjemahin artikel terkait BTS dari majalah Rolling Stone ya!!
RS : Did you wake up and come straight here, or did you get a chance to do anything else this morning?
JHOPE : I went to the bathroom! 😀
RS : Apakah kamu bangun dan langsung datang kesini, atau apakah kamu punya kesempatan untuk melakukan hal lain di pagi ini?
JHOPE : Saya hanya pergi ke kamar mandi!! 😀
RS : So what have you learned about yourself over the course of this pandemic year?
JHOPE : It was an opportunity to learn how precious our ordinary lives were. I had to think about how my life should go on and how I should just stay calm and focus even during these times. It was a time to reflect on myself a lot.
RS : Jadi, apa yang telah kamu pelajari tentang diri kamu selama setahun pandemi ini?
JHOPE : Ini adalah kesempatan untuk mempelajari betapa berharganya kehidupan normal kita. Saya berpikir tentang bagaimana hidup saya harus terus berjalan dan bagaimana saya harus tetap tenang dan fokus pada kondisi ini. Ini adalah waktu untuk merefleksikan diri sendiri.
RS : And what did you take away from that reflection?
JHOPE : The takeaway is I have to do what I can do best. Time goes on and life flows on, and we just have to keep doing music and performances. I just thought that I have to make music that can give consolation and a sense of hope to other people. You know, we’re just people, like everybody else. So we feel the same way as everybody else. So we just wanted to make music and do performances that other people can resonate with and that can give people more strength.
RS : Dan apa yang kamu ambil dari hal itu?
JHOPE : Saya harus dapat melakukan dengan sebaik-baiknya. Waktu terus berjalan dan hidup terus berjalan, dan kami harus terus melakukan pertunjukan dan bermusik. Saya hanya berpikir bahwa saya harus membuat musik yang dapat memberikan penghiburan dan harapan bagi orang lain. Kamu tahu, kami juga manusia, sama seperti yang lain. Kami merasakan hal yang sama. Kami hanya ingin membuat musik dan melakukan pertunjukan yang disukai orang lain dan dapat memberi lebih banyak kekuatan bagi banyak orang.
RS : What you’re saying reminds me of the message of “Life Goes On,” which is a beautiful song.
JHOPE : That song came from thinking about what can we do during this time, during the Covid pandemic. It’s about the stories that we can tell at this point in time. It motivated us to really talk among the members about what we are feeling. So I feel that it’s an important song.
RS : Apa yang kamu katakan mengingatkan saya pada pesan di lagu "Life Goes On", itu lagu yang indah.
JHOPE : Lagu itu berasal dari pemikiran tentang apa yang bisa kita lakukan saat ini, selama pandemi Covid ini. Itu semua tentang cerita yang dapat kami ceritakan pada kondisi ini. itu benar-benar memotivasi kami dan berbicara dengan para member tentang apa yang kami rasakan. Saya rasa itu lagu yang indah.
JHOPE : Lagu itu berasal dari pemikiran tentang apa yang bisa kita lakukan saat ini, selama pandemi Covid ini. Itu semua tentang cerita yang dapat kami ceritakan pada kondisi ini. itu benar-benar memotivasi kami dan berbicara dengan para member tentang apa yang kami rasakan. Saya rasa itu lagu yang indah.
RS : In some of your lyrics, you’ve revealed that there is sometimes a sadness behind the smile that everyone loves. How do you balance the positivity that you present to the world with the more complex emotions you may experience in real life?
JHOPE : Things are really different from how it used to be. I just try to show who I really am. I think that’s the most comfortable for me. Everybody has, you know, different sides from what they show. Of course, I do have a burden and a pressure as an artist. I just take them in for what they are. I just try to express that I’m going to overcome these difficulties. If I express those things, I think that also gives me a sense of consolation as well. We have been communicating with our fans ever since we became artists, but now I think it’s become more natural and comfortable. Before we tried to only show them the good side, the bright side of us. As my name is J-Hope, I only tried to show the bright side of our group and myself. But as the time passes by, one cannot feel the same way forever so I also felt other emotions. I tried to express those emotions through music or dialogue, to express them in a very beautiful way.
RS : Di beberapa lirik, kamu pernah bilang bahwa terkadang ada kesedihan dibalik senyuman mu yang disukai banyak orang. Bagaimana kamu menyeimbangkan kepositifan yang kamu hadirkan kepada dunia dengan emosi yang kamu alami dalam kehidupan nyata?
JHOPE : Sangat berbeda dengan sebelumnya. Saya hanya mencoba menunjukan siapa saya sebenarnya. Itu yang paling nyaman buat saya. Kamu tahu, setiap orang memiliki, sisi yang berbeda dari apa yang mereka tunjukan. Tentu saja, saya memiliki beban dan tekanan sebagai seniman. Saya hanya menerima apa adanya. Saya hanya mencoba untuk menunjukan bahwa saya akan mengatasi kesulitan ini. Jika saya menunjukan itu, itu akan memberikan saya perasaan terhibur juga. Kami berkomunikasi dengan penggemar sejak kami menjadi artis, tapi sekarang, menurut saya jadi lebih alami dan nyaman. Sebelumnya kami mencoba menunjukan sisi baik kami. Karena nama saya Jhope, saya hanya mencoba menunjukan sisi riang dari diri saya dan tim. Tapi seiring berjalannya waktu, seseorang tidak bisa merasakan hal yang sama selamanya, saya juga merasakan emosi lain. Saya mencoba mengekspresikan emosi itu melalui musik dan pembicaraan, untuk mengekspresikannya dengan cara yang indah.
RS : One of those songs is “Outro: Ego.” What were you thinking when you wrote that one?
JHOPE : It’s really about self-reflection, reflecting on who I am, my ego, as the name implies. It’s about the life of Jung Ho-seok [J-Hope’s real name] as an individual, and the life of J-Hope. And the conclusion that I draw from this inner reflection is that I believe in myself and I believe who I am, and this is my identity. And then these are the challenges that I have faced, and I’ll continue to face these challenges and do new things by relying on who I am.
RS : Salah satunya adalah "Outro : Ego". Apa yang kamu pikirkan saat menulis lagu itu?
JHOPE : Lagu itu sangat menggambarkan diri saya, menggambarkan siapa saya, ego saya, seperti yang tersirat dari judulnya 'EGO'. Lagu tersebut tentang kehidupan Jung Ho-Seok (nama asli JHope) sebagai individu dan kehidupan JHope. Dan kesimpulannya adalah saya percaya pada diri saya sendiri dan siapa saya, dan inilah identitas saya. Dan inilah tantangan yang saya hadapi, dan saya akan terus menghadapi tantangan ini dan melakukan hal-hal baru dengan mengandalkan diri saya sendiri.
RS : In 2018, you released the mixtape Hope World, which was a major artistic achievement. What are your favorite memories of working on it?
JHOPE : You know, looking back, I think it was really pure, innocent, and beautiful that I could do such music at those times. When I work on music right now, I have an opportunity to go back to those emotions and think, “Oh, those were the days.” I think it really has a good influence on my music that I work on now. Through the mixtape I learned a lot, and I think it really shaped the direction that I want to go in as an artist, as a musician. I’m really just grateful that so many people loved my mixtape. I am planning to keep on working on music and to try to show people a [style of] music unique to J-Hope.
RS : Pada tahun 2018, Kamu merilis mixtape 'Hope World' yang merupakan pencapaian utama kamu. Apa kenangan favorit kamu saat mengerjakannya?
JHOPE : Jika melihat ke belakang saat itu, saya benar-benar murni, polos dan indah, bahwa saya bisa melakukan seperti itu, bermusik pada saat itu. Saat saya mengerjakan musik kembali, saya memiliki kesempatan kembali ke emosi itu dan berpikir "Oh itu dulu". Saya pikir itu sangat memiliki pengaruh yang baik pada musik yang saya kerjakan sekarang. Saya belajar banyak dari mixtape, dan itu yang membentuk arah bermusik yang saya inginkan sebagai artis, sebagai musisi. Saya sangat bersyukur karena begitu banyak orang yang menyukai mixtape saya. Saya berencana untuk terus mengerjakan musik dan mencoba menunjukan kepada orang-orang (gaya) musik JHope yang unik.
RS : What are your thoughts on a second mixtape?
JHOPE : Right now, the goal is to get inspired and make good music. Nothing is decided yet, so I’m just going to keep working on music. I think my style of music will not greatly change, but I think it will be more mature. I will try to contain stories that I really want to tell in the second mixtape.
RS : Apa ide kamu untuk mixtape kedua?
JHOPE : Saat ini, tujuannya adalah mendapatkan inspirasi dan membuat musik yang bagus. Belum ada keputusan, saya akan terus mengerjakan musik. Saya pikir gaya bermusik saya tidak akan berubah, tapi saya pikir itu akan menjadi lebih dewasa. Saya akan mencoba memuat cerita yang sangat ingin saya ceritakan di mixtape kedua.
RS : You just released the full version of the song “Blue Side” from Hope World. Was that just something you had the whole time, or did you finish it more recently?
JHOPE : It wasn’t a full version at that time, so I always had the thought of going back to that song and completing it. I always had that in mind. I think it was like two weeks or one month ago that I finally came to think that “Oh, I want to finish this song.” As I mentioned earlier, I really look back onto the emotions that I have when I worked on the mixtape.
RS : Kamu baru saja merilis versi lengkap lagu "Blue Side" dari Hope World. Apakah itu yang kamu kerjakan sepanjang waktu ini, atau apakah kamu baru menyelesaikannya baru-baru ini?
JHOPE : Itu bukan versi lengkap pada saat itu, dan saya selalu memikirkan untuk kembali ke lagu itu dan menyelesaikannya. Saya selalu memikirkan itu. Sepertinya 2 minggu atau 1 bulan yang lalu akhirnya saya berfikir bahwa "Oh, saya ingin menyelesaikan lagu ini". Seperti yang saya bilang diawal, saya benar-benar melihat kembali emosi yang saya miliki saat mengerjakan mixtape itu.
JHOPE : Itu bukan versi lengkap pada saat itu, dan saya selalu memikirkan untuk kembali ke lagu itu dan menyelesaikannya. Saya selalu memikirkan itu. Sepertinya 2 minggu atau 1 bulan yang lalu akhirnya saya berfikir bahwa "Oh, saya ingin menyelesaikan lagu ini". Seperti yang saya bilang diawal, saya benar-benar melihat kembali emosi yang saya miliki saat mengerjakan mixtape itu.
RS : When you started as a trainee you hadn’t rapped at all. You’ve obviously come a long way and developed some serious skills — what was that learning process like?
JHOPE : I still think I have some shortcomings. I still think that I have a long way to go, to learn more things. I have to find my own unique style. But I think I could only come this far thanks to the other members. When I first started training, all the members were rappers in that crew. So when you go into the house, beats were dropping, and everyone was just rapping in freestyle. It was kind of not easy to adapt at first, but I really tried hard to adapt to that new environment. And I think those were good times and good memories, and it was really fun as well.
RS : Saat kamu mulai sebagai trainee, kamu belum pernah nge-rap sama sekali. Kamu telah menempuh perjalanan yang panjang dan mengembangkan keterampilan mu - Seperti apa proses pembelajaran itu?
JHOPE : Saya masih memiliki banyak kekurangan. Saya pikir perjalanan saya masih panjang untuk mempelajari banyak hal. Saya harus menemukan gaya unik saya sendiri. Tapi, saya bisa sejauh ini berkat para member. Ketika saya mulai pelatihan dulu, semua anggotanya adalah Rapper. Ketika kamu masuk ke dalam rumah, ketukannya menurun, dan semua orang nge-rap dengan gaya bebas. Pada awalnya tidak mudah beradaptasi, tapi, saya berusaha keras untuk beradaptasi dengan lingkungan baru itu. Itu adalah saat-saat terindah dan kenangan indah, dan itu juga sangat menyenangkan.
RS : You were very young when you began as a trainee. What’s it been like to grow up in BTS?
JHOPE : I think during my training, life was far apart from being ordinary. Because other guys, my friends, would do schoolwork at school and go on field trips and build memories as a student. And of course I chose this career, my own path, giving up those things. Maybe I could feel unfortunate to not to have experienced those things, but I was chasing my dreams. And meeting the members during our trainee days was really amazing, because it is just amazing that different people who were so different could come together to form a group. And I really want to thank those guys, and I sometimes I feel like I really want to go back to those days.
RS : Kamu masih sangat muda ketika kamu mulai trainee dulu. Seperti apa rasanya tumbuh bersama di BTS?
JHOPE : Selama pelatihan hidup saya jauh dari kata normal. Karena orang lain, teman-teman, akan mengerjakan tugas sekolah, melakukan karyawisata dan membangun kenangan sebagai siswa. Tapi, saya memilih karir ini, ini jalan saya, dan melepaskan hal-hal itu. Mungkin saya tidak beruntung karena tidak mengalami hal-hal itu, tapi saya mengejar impian saya. Bertemu dengan para member selama hari-hari trainee kami itu adalah yang luar biasa, karena orang-orang yang berbeda bisa berkumpul untuk membentuk sebuah grup itu sungguh menakjubkan. Saya sangat berterima kasih kepada para member, dan terkadang saya merasa ingin kembali ke masa-masa itu.
RS : What do you think when you look back at BTS’ earliest videos, when you all had this almost tough image?
JHOPE : Back when we had released “No More Dream,” our music embodied the battle against prejudice and oppression. So naturally, such values carried over to the style and visual aspects of the release as well. You could say it was our identity and the image that we also portrayed at that moment. But we can’t forever dwell in that static state. As time flows, things change and trends change, as did our tendencies in music. We took into account the influences around us, including, of course, our audiences. These influences guided us toward our own change in musical style and concepts.
RS : Apa yang kamu pikirkan ketika kamu melihat kembali video awal-awal BTS', ketika kamu sudah memiliki citra yang seperti sekarang ini?
JHOPE : Ketika kami merilis "No More Dream" dulu, musik kami seperti menunjukan pertempuran melawan prasangka dan penindasan. Jadi wajar saja, nilai seperti itu terbawa ke gaya dan aspek visual nya juga. Bisa dibilang itu adalah identitas dan citra kami saat itu. Tapi, kita tidak bisa selamanya tinggal dengan keadaan seperti itu. Seiring berjalannya waktu, banyak hal berubah, dan tren juga berubah, begitu juga tujuan bermusik kami. Kami melihat pengaruh yang ada di sekitar kami, termasuk, tentu saja penonton kami. Pengaruh ini membimbing kita menuju perubahan gaya dan konsep musik kami.
RS : You’ve all said many times that when you first got together, there were conflicts because you had different backgrounds and different values. What were some of the key differences that made it tough early on?
JHOPE : We were just really different from the beginning, so it was awkward. It did take time to get used to it. We were living together, but we had to make sure we each had our own personal spaces. Eventually we learned to understand each other, and now we’ve been doing this for so long together that we have this sort of harmony, an understanding of each other that allows us to have the kind of teamwork we have. And each of us has different roles and different things we do in the music, so we also try to help each other in what we’re doing and try to help each other become better.
RS : Kamu sering bilang ketika kamu pertamu kali kumpul, banyak perbedaan karena kalian memiliki latar belakang dan nilai yang berbeda-beda. Apa saja perbedaan utamanya yang dari awal?
JHOPE : Dari awal kami sudah sangat beda, dan itu canggung. Butuh waktu untuk membiasakan diri. Kami tinggal bersama, tapi kami memastikan bahwa kami memiliki ruang pribadi masing-masing. Akhirnya, kami belajar untuk memahami satu sama lain, kami telah melakukan ini bersama, sehingga kami seperti memiliki semacam harmoni, menghargai pemahaman satu sama lain, yang memungkinkan kami memiliki kerja sama tim. Dan masing-masing dari kami memiliki peran yang berbeda dan hal yang berbeda yang kami lakukan saat bermusik. Jadi, kami juga saling membantu dalam hal 'apa yang kami lakukan' dan membantu satu sama lain menjadi lebih baik.
Source https://www.rollingstone.com/music/music-features/bts-band-j-hope-new-music-mixtape-1167265/
Komentar
Posting Komentar